"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekedar melewati jalan (musafir)"

Minggu, 08 April 2012

Siap Tempur vs Siap Pakai

DUA SETENGAH TAHUN....

Ya, 2,5 tahun kutapaki jalan kehidupan di bumi buitenzorg. Tepatnya di daerah darmaga, lebih tepatnya lagi di kampus pertanian terbesar di Indonesia, IPB, Institut Pertanian Bogor. Sebuah kampus yang megah, kampus berkumpulnya para "agent of change" dari pelosok-pelosok nusantara, mulai dari negeri rencong sampai tanah papua.

2,5 tahun memiliki arti ganda dalam perjalananku, pertama : waktu itu begitu singkat dalam karirku mengejar apa yang namanya gelar kesarjanaan. Malah boleh dibilang 2,5 tahun terlalu dan amat singkat bagiku untuk dapat menyelesaikan kurikulum yang ada, kenapa?karna teman2ku yg lain membutuhkan waktu minimal 4 tahun untuk menyelesaikannya. Khusus kaitan ini, insyaAllah akan ada coretan2nya lengkap mulai dari pendahuluan, perumusan masalah, isi, kesimpulan, saran, dan tentunya daftar pustaka...

arti kedua adalah, 2,5 tahun begitu lama jika dibandingkan dengan keilmuan yang kudapat dari apa yang dinamakan bangku perkuliahan. Sampai saat coretan ini diketik, aku hanya menyadari bahwa selama 2,5 tahun itu aku hanya mendapatkan satu ilmu dari bangku perkuliahan. Waktu yang lama hanya untuk mendapatkan satu manfaat saja.

Ilmu itu bukan kudapat ketika sudah masuk departemen. Ilmu itu justru kudapat ketika masih duduk bangku TPB alias Tingkat Persiapan Bersama. Sebuah tingkat yang belum memberikan status yang jelas kepada para mahasiswanya karna masih berasa di SMA, belum pasti mau terdampar di fakultas mana, belum pasti mau hijrah di departemen mana dan tentunya belum pasti mau ngekos dimana karna TPB adalah nama lain dari TAB (Tingkat Asrama Bersama)

Ilmu itu juga bukan kudapat dari perkuliahan dengan seorang dosen yang bergelar sangat panjang sepanjang gerbong KA Bogowonto. Ilmu itu justru kutemukan sendiri dari buku referensinya dan sayang sungguh beribu sayang, ilmu sepenting itu justru tidak dibahas oleh dosen yang berkaitan ketika perkuliahan. Malah seinget saya, ilmu yang berkaitan dengan itu juga tidak masuk dalam soal ujian, padahal menurut saya justru ilmu itulah inti dari buku yang menjadi referensi utama mata kuliahnya.

Ilmu itu juga bukan kudapat dari buku2 karangan ahli2 luar negeri. Ilmu itu terdapat dalam sebuah buku yang dikarang asli orang IPB, beliau sangat berwibawa meskipun saya dan mahasiswa lainnya belum pernah bertatap muka. Mendengar namanya langsung timbul kecintaan yang tinggi kepada IPB. ANDI HAKIM NASUTION. Dialah pengarang buku tersebut. Bagiku, dialah putra terbaik yang pernah dilahirkan IPB. Karna ide beliaulah, aku bisa masuk IPB tanpa tes alias PMDK. Sebuah penghargaan yang tinggi buat lulusan SMA yang memiliki catatan positif selama 3 tahun disekolahnya.

Buku itu berjudul Pengantar Ilmu Pertanian, satu2nya referensi dalam mata kuliah Pengantar Imu Pertanian. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa baru ditingkat TPB. Dan ilmu yang kumaksud itu adalah sebagaimana dalam isi buku, nama bab dan no halamannya saya lupa, yaitu :

" Mahasiswa adalah sekumpulan pemuda yang ketika meninggalkan kampusnya maka mereka menjadi pemuda-pemuda yang SIAP TEMPUR BUKAN SIAP PAKAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar