"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekedar melewati jalan (musafir)"

Sabtu, 07 April 2012

Beruntungnya sang Istri...

Harga emas dunia sedang anjlok..

Manusia pun berlomba-lomba mendapatkannya, ada yang tujuannya untuk investasi dan ada pula yang tujuannya untuk memperbanyak koleksi logam mulia yang satu ini. Tentunya hal ini dilakukan oleh orang yang memang memiliki keluasan rizki...

"Bagaimana mungkin membeli emas? la wong buat beli beras aja susah" celetuk pria yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang cangkul disawah...Celetukannya langsung dibalas teman duduknya, dia adalah pedagang es, "beraninya kamu bilang beli beras susah, bukannya kamu sehari bisa menghabiskan rokok minimal satu bungkus? la harga rokokmu sehari itu ya seharga beras 1kg, kenapa uang rokokmu ga buat beli beras aja?"...(hehe, jadi tertarik buat analisa keuangan seorang perokok, insyaAllah

Setelah ngobrol ngalor-ngidul, pedagang es tadi kembali kerumahnya yang sangat dan amat sederhana. Kedatangannya langsung disambut senyuman indah seorang wanita yang tak lain adalah istrinya. Baginya, wanita yang tersenyum itu adalah seorang bidadari meskipun banyak orang yang menjulukinya sebagai wanita ninja karna kesehariannya wanita tersebut memakai cadar bila keluar rumah. Bagi wanita tersebut, kecantikan wajah dan seluruh tubuhnya hanya boleh dinikmati oleh suaminya saja bukan laki-laki lain.

"Ada apa istriku?, koq senyum-senyum terus kaya habis dapet kiriman emas" canda pedagang es setelah mengecup kening istrinya. Sambil mencium tangan suaminya, wanita tersebut menjawab, "Suamiku, selama ini engkau telah menafkahakan rizkimu untukku. Berapapun yang engkau beri maka aku terima dengan rasa syukur yang tinggi"..."lalu" kata suami...Dengan nada yang agak serius, sang istri melanjutkan pembicaraannya, "Suamiku, sebenarnya setiap kali engkau memberikan uang setelah jualan, ada beberapa yang aku sisihkan. karna terus terang aku ingin menggunakan tabungan itu untuk membeli perhiasan emas, bukan untuk riya atau yang lainnya tapi kuniatkan perhiasan itu untuk berhias dihadapanmu, agar aku semakin menarik dimatamu dan engkaupun semakin meridhai dan mencintaiku"

Betapa kaget pedagang es mendengar penuturan istrinya, dihatinya muncul kekecewaan kepada dirinya sendiri, kenapa dia tidak mampu membelikan perhiasan emas untuk istrinya sebagaimana suami-suami lain berikan untuk istri-istrinya. "Istriku sayang, maafkan ya karna selama kita menikah, aku nda bisa memberikanmu perhiasan emas sebagaimana laki-laki lain" agak berat suara pedagang es...

Memang sudah 3 tahun mereka menikah, mereka lalui kehidupannya dengan kesederhanaan. Tak jarang orang-orang disekitarnya justru melihat keluarga kecil itu hidup kekurangn tapi pasangan suami-istri itu justru merasakan kecukupan dari rizki yang diberikan oleh Allah Ta'ala,

"Bukan maksudku untuk membuatmu sedih suamiku, Demi Allah selama ini aku ridha dan menerima semua nafkan yang engkau berikan padaku.Aku tidak berharap lebih karna memang Allahlah Yang telah Menentukan semuanya" agak menyesal juga sang istri karna telah membuat sedih suaminya...Masih dengan suara yang berat, pedagang es itu bertanya, "lalu, sekarang apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Setelah mengambil tempat tabungannya, istri tersebut bekata, "jika engkau berkenan, pergilah ke toko emas dan gunakanlah uang ini untuk membeli perhiasan karna yang kutahu harga emas hari ini sedang turun, tapi jika engkau tidak berkenan ya terserah kamu apakan uang ini"...."baik isriku, aku akan menggunakan uang ini untuk membeli perhiasan karna bagaimanapun uang ini sudah menjadi hakmu" jawab pedagang es itu. Kemudian pergilah pedagang es tersebut ke toko emas terdekat guna menunaikan keinginan istri yang sangat dicintainya

Setelah beberapa jam, pedagang es tersebut kembali ke rumahnya. Seperti biasa, sambutan yang diterimanya adalah senyuman indah dari sang istri. Ya, senyuman indah karna lahir dari ketulusan seorang istri yang ingin tampil sempurna dihadapan suaminya. Setelah mengucapkan salam dan duduk dikursi kayu, sang istri bertanya "bagaimana suamiku, apakah engkau sudah mendapatkan perhiasannya?"...tak ada jawaban dari pedagang es tersebut. "bolehkah aku melihatnya biar aku bisa langsung memakainya sehingga aku kelihatan menarik dihadapanmu" lanjut sang istri

Dengan suara yang lebih berat dibandingkan sebelum ia berangkat, pedagang es itu berkata, "istriku, selama ini engkau telah menunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri. Engkau terima setiap pemberian nafkah dariku dan engkau ridha meskipun itu sedikit. Sungguh dan Allah Ta'ala sebagai Saksinya, tanpa perhiasan emas atau yang lainnya engkau begitu menarik bagiku. Jika dengan memakai perhiasan engkau mengharapkan aku mencintai dan meridhaimu maka tanpa perhiasan apapun aku telah mencintai dan meridhaimu karna engkau telah memakai perhiasan yang tak ternilai harganya, engkau pakai sifat malu sebagai perhiasan luarmu dan engkaupun pakai kelembutan serta kasih sayang sebagai perhiasan batinmu"....

Pedagang es itu melanjutkan, "Maafkan aku, tadi dalam perjalanan ke toko emas ada seorang kakek yang ditabrak motor. Keadaannya lumayan parah tapi pengendara motor itu melarikan diri. Aku lalu membawa kakek itu ke RS. Ternyata dia adalah seorang kakek yang baru ditinggal anak satu-satunya karna meninggal. Kakek itu sedang dalam perjalanan mencari kerabatnya yang masih ada. karna tidak ada biaya maka akupun membayar semua biaya pengobatan RS kakek itu menggunakan uangmu itu. Jadi uangmu tidak aku gunakan buat membeli perhiasan sesuai keinginanmu. Maafkan aku"

Mendengar jawaban tersebut, sang istri hanya terdiam. Pedagang es itu melanjtkan, "Istriku, Engkau tidak perlu bersedih hati. Aku niatkan tadi sebagai sedekah atasmu, aku berharap semoga Allah Ta'ala Memberimu ganti yang lebih baik. Semoga Allah Ta'ala Memakaikan perhiasan emas nanti di surgaNya, tidak hanya memakai perhiasan emas, semoga engkau menempati rumah disurga yang bangunannya terbuat dari emas, alasnya dari permadani dan seluruh perabotnya terbuat dari perhiasan2 yang sudah Allah Ta'ala janjikan dan akupun berharap bahwa Allah Ta'ala Mengumpulkan kita disurgaNya sehingga aku bisa melihat kecantikanmu ketika engkau mengenakan perhiasan2 disurga nanti"

Mendengar penuturan suaminya, sang istri hanya bisa menangis. Tapi bukan tangisan sedih karna tidak jadi memakai perhiasan, tangisan itu justru muncul karna ia merasa beruntung dan bahagia dengan janji surganya Allah Ta'ala

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal sholeh, tentulah Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan surga 'Adn, sungai-sungai mengalir di bawahnya, dalam surga itu mereka diberi perhiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan tebal dan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah.
(al-Kahfi : 30-31)

Surga adalah tempat yang tamannya berisi sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Surga adalah istana yang tersusun dari bata-bata dan perak. Misik yang terbaik tanahnya, pasirnya intan dan mutiara, za’faran debunya. Surga adalah cahaya yang berkilauan, yang berhembus wewangian, buah-buahan, dan bidadari-bidadari yang jelita. Didalamnya terdapat hamba yang diberi karunia, yaitu orang-orang yang makan tetapi tidak buang air, senantiasa tertawa dengan wajah yang ceria, tidak menangis, tidak berpindah dan tidak pernah mengalami kematian setelahnya.
 Bahkan didalamnya akan diangkat hijab hingga orang-orang yang menang akan melihat Wajah ’Azizil Wahhab dan itulah kenikmatan terbesar dari kenikmatan yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar