"USAHANYA JALAN, PEMILIKNYA JALAN-JALAN"
Ya
benar, argumen yang tidak bisa dibantah oleh kelompok anti-usaha
sekaliber safir senduk sekalipun. Memang karyawan bisa kaya bahkan bisa
lebih kaya dari seorang pengusaha tapi karyawan tidak bisa jalan-jalan
sekaligus meninggalkan pekerjaannya. Sedangkan pengusaha, meskipun
incomenya masih kecil tapi dia bisa jalan-jalan semaunya tanpa
memikirkan sumber pendapatannya karna mesin uangnya tersebut dikerjakan
oleh karyawan...
Provokator-provokator pengusaha tersebut lantas mengiming-imingi
dengan cerita-cerita yang bikin ngiler audiennya. Ada yang bercerita
tentang pengusaha yang tiap hari kerjaannya hanya bermain golf tanpa
pusing dengan kerjaannya, atau cerita tentang pengusaha yang bebas
rekreasi kemanapun dia mau setiap saat, setiap waktu tanpa harus nunggu
jadwal libur ataupun cuti...
MAU?????
eits,
tunggu dulu. Bagi seorang muslim, jadi pengusaha itu seharusnya memang
menjadi pilihan utama dalam hidupnya. Jadi pengusaha agar punya banyak
waktu luang, tapi bukan untuk bermain golf, bukan untuk rekreasi
semaunya, bukan untuk belanja keluar negeri, bukan pula untuk foya-foya.
Tapi waktu luang yang didapatnya sebagai pengusaha dia gunakan untuk
menempuh jalan-jalan yang utama, apa itu :
"Barangsiapa
melangkahkan kakinya menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah Ta'ala
akan Memudahkan baginya jalan menuju surga" (Riwayat Imam Muslim)
Ya, menjadi pengusaha bukan ingin banyak harta karna seorang muslim sangat yakin semua pekerjaan adalah baik selama itu halal, dan masalah hasil pekerjaan maka seorang muslim pun sangat yakin bahwa rizki adalah hak penuh dari Allah Ta'ala. Sungguh indah seorang yang cita-citanya menjadi pengusaha dengan tujuan agar dia tidak terlalu terikat oleh urusan dunia sehingga dia memiliki waktu luang, kemudian ia gunakan waktu luang itu untuk menuntut ilmu, mempelajari alquran, mempelajari hadits, dan mempelajari agama ini. Tidak hanya keuntungan dunia yang akan ia dapat tapi juga keuntungan akhirat insyaAllah, karna Rasulullah Shalallaahu 'alayh wasalam telah mengabarkan bahwa :
"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah Ta'ala maka Dia akan Memahamkan seseorang itu dalam urusan agama" (riwayat Imam Bukhari)
Tentunya
setiap muslim yang cerdas adalah ketika ada peluang kebaikan maka ia
berusaha meraihnya. Apalagi jika peluang itu ditawarkan langsung oleh
Allah Ta'ala melalui lisan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam. Jadi
ungkapan motifasi yang tepat kepada setiap muslim untuk memilih jadi
pengusaha mungkin,
"USAHANYA JALAN, PEMILIKNYA JALAN-JALAN MENUNTUT ILMU"
atau
"USAHANYA JALAN, PEMILIKNYA HAFAL ALQURAN"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar