Dalam sebuah acara live di salah satu saluran TV, seorang Syaikh (seorang Mufti) mendapat pertanyaan dari Somalia:
“Apakah puasa Saya diterima (sah) jika kami tidak memilki makanan untuk sahur atau iftar (berbuka)?”
Seketika Mufti itu menangis karena mendengar pertanyaan “Apakah puasa Saya sah jika kami tidak memiliki makanan untuk sahur atau iftar?” (From Islamic video)
Bagaimana dengan kita saudaraku?
Begitu mudahnya kita mendapatkan makanan dalam keseharian kita, baik di bulan ramadhan ataupun di bulan yang lainnya. Betapa banyak hidangan yang tersaji di atas meja makan kita tatkala waktu berbuka dan santap sahur? ada nasi, ada kolak, ada kurma, ada buah dan ada lauk pauk lainnya, padahal ada saudara kita seagama, saudara kita semuslim yang hanya untuk berbuka dan santap sahur saja masih kesulitan mendapatkannya.
Tidakkah kita bersyukur atas nikmat yang besar ini?
atau justru kita lalai dari kenikmatan ini?
"Seandainya kalian menghitung nikmat Allah, tentu kalian tidak akan mampu"
"Maka nikmat Rabb manakah yang akan kalian dustakan"
Tidakkah kita bersedih dengan kondisi saudara kita yang kekurangan?
atau justru malah kita hidup dalam berlebih-lebihan? jangankan membantu materi, berdoa untuk kebaikan merekapun jarang kita lakukan...Na'udzubillaahi min dzaalik
Bukankah Nabi kita yang penyayang, Rasulullah shalallaahu 'alyhi wasallam telah bersabda:
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak mendzalimi ataupun mencelakakannya. BARANGSIAPA YANG BERUSAHA MENCUKUPI KEBUTUHAN SAUDARANYA MAKA ALLAH AKAN MENCUKUPI KEBUTUHANNYA"
saya lihat ilustrasinya, astaghfirullaah, apakah kita yang kurang peduli sama mereka ya, hingga ada tangan kecil seperti itu.
BalasHapussukran Akh. saya merinding sekali.
Kabar dari teman yang pernah ke sana memang kondisinya sangat memprihatinkan kang
HapusSemoga saja Allah SWT selalu mengampuni segala salah dan khilaf kita semua dan menerima segala amal kita..amien.
BalasHapusamin
Hapusnice to visit here....thanks
BalasHapussaya bergidik melihat ilustrasi yang ditampilkan di sini. Penderitaan yang tidak terperi. Semoga ini menyadarkan kita semua untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT
BalasHapusAmin
Hapusbenar benar membuat saya spechless bang, harusnya kita bisa bersyukur lebih kepada apa yang kita miliki sekarang ini. dan mulialah berbagi entah banyak atau sedikit kepada orang yang membutuhkan di sekitar kita.
BalasHapusBetul mas, kalopun belum mampu membantu materi maka cukuplah doa kita sebagai bentuk keprihatinan kepada mereka
Hapussubhanallah... nangis :")
BalasHapusMaaf sudah membuat mba menangis
Hapusmalahan banyak sekali makanan2 yang mubazir, seperti contohnya banyak sekali orang yang menyiapkan hidangan berbuka dengan cara berlebihan, ujung-ujungnya semua makanan dibuang saat santap sahur selesai *pernah liat. sedangkan saudara2 yang lain diluar sana kekurangan makanan, sedih rasanya :'3
BalasHapusmudah2an kita tidak termasuk golongan yang sering hidup dalam kemubadziran
HapusSetelah menangis, nyumbang nggak?
BalasHapusalloh tak akan lupa dengan yang kalian lakukan
BalasHapusright...
Hapus