"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekedar melewati jalan (musafir)"
Rabu, 01 Agustus 2012
Utsman Bin Affan Menggetarkan Setiap Hati
Sekitar bulan sya'ban tahun 9 H....
Musim paceklik sedang melanda kota Madinah dan sekitarnya. Perekonomian kaum muslimin sedang sulit-sulitnya dan musim panas pun sedang berada dipuncaknya, hembusan angin yang ada justru membawa hawa panas yang seakan-akan mengiris kulit dan membuat mata perih. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kabar akan adanya serangan balasan dari pasukan Romawi yang sedang menuju kota Madinah.
Maka Rasulullah pun memutuskan untuk memberangkatkan sejumlah pasukan untuk menghadang pasukan dari negara super power tersebut. Inilah yang kita kenal dengan perang tabuk, peperangan terbesar antara ksatria muslimin dengan pasukan romawi. Pasukan muslim pada saat itu terkenal dengan julukan "Jaisyul 'Usyroh" atau pasukan prihatin. Kenapa dinamakan demikian? karna kondisi mereka sangat miskin, terjadi disaat musim paceklik bahkan satu onta harus bergantian untuk 18 orang pasukan. Melihat kondisi pasukan tersebut, Rasulullah pun bersabda pada pagi hari di masjid nabawi :
"barangsiapa yang membantu menyiapkan jaisyul 'usyrah maka baginya surga"
Mendengar seruan Rasulullah tersebut, berbondong-bondonglah kaum muslimin menginfakkan hartanya untuk membantu persiapan pasukan tabuk. Tak terkecuali yang dilakukan oleh 'Utsman bin Affan. Beliau membawa 1000 dinar dalam pakaiannya lalu meletakkan seluruh uang tersebut di pangkuan Rasulullah.
Bahkan kafilah dagangnya yang hendak menuju syam berupa 200 ekor unta lengkap dengan barang-barangnya, ditambah lagi dengan 100 ekor unta disedekahkan semuanya kepada Rasulullah. Bukan untuk diri Rasulullah pribadi tetapi untuk persiapan pasukan tabuk yang sangat prihatin. Maka Beliau shalallaahu 'alayhi wasallam pun bersabda :
"Ya Allah, ridhailah 'utsman karna sesungguhnya aku telah ridha kepadanya"
Tak lama setelah itu, sampailah hasil perniagaannya dari syam sejumlah 1000 ekor unta lengkap beserta isinya. Datanglah rombongan tengkulak berniat membeli perniagaan tersebut. Salah seorang dari tengkulak tersebut :
"ya 'utsman, aku beli daganganmu dengan 2X lipat!!!"
"tidak..tidak!!! karna ada yang berani membeli lebih dari tawaranmu" jawab utsman
"aku beli 3X lipat dari harga yang engkau dapatkan" kata si tengkulak
"tidak!!! belum cukup kalo cuma 3X lipat" utsman pun menjawabnya
akhirnya tengkulak pun menaikkan tawaran, "baik, bagaimana jika 10X lipat?"
Mendengar tawaran tengkulak tersebut, Utsman pun menantang dengan mengatakan, "tuan-tuan sekalian, adakah diantara kalian yang mau membelinya dengan 700X lipat?"
Kagetlah semua tengkulak mendengar ucapan utsman, diantara mereka mengatakan :
"gila engkau utsman, mana ada orang yang mau membeli dengan harga 700X lipat?"
Utsman pun menjawab : "akan tetapi ada yang telah menawarnya lebih dari 700X lipat, Dialah yang telah menawarkan dengan berfirman : 'perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhka 7 bulir, dan pada setiap bulir itu ada 100 biji'"
Utsman pun melanjutkan : "saksikanlah wahai para tengkulak, semua perniagaan yang ada ini, seluruhnya aku infakkan di jalan Allah Ta'ala"
Itulah utsman bin affan radhiyallaahu 'anhu, sikapnya menggetarkan hati setiap mu'min yang membacanya. Sikapnya membuat cemburu orang-orang yang mengharapkan ridha dari Allah Ta'ala. Dia tidak silau dengan dunia, dia tidak melekat dengan harta benda, harta bendanya dijadikannya sebagai perantara untuk mendapatkan keridhaan Allah Ta'ala dan RasulNya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bersedekah akan mendekatkan pada surga.
BalasHapusright
Hapussebuah kisah yang sangat menggetarkan, benar2 menggetarkan.. :)
BalasHapusAlhamdulillah
Hapusterimakasih untuk kisahnya sebab saya jarang mendapat kisah tentang usaman bin affan
BalasHapusAlhamdulillah
HapusSebuah Cerita Yang Menjadi Suri Teladan Bagi Kita Umat Islam Seluruh Dunia
BalasHapusCerita Yang Benar-Benar Bisa Menjadi Inspirasi kita Agar Bisa Meningkatkan Keimanan kita Kepada ALLAH SWT
BalasHapuscerita yg penuh keteladanan. Harta benda tidak membuatnya lalai, tp justru membuatnya makin beriman kpd Allah SWT
BalasHapus