Faedah dari ustadz Sofyan Chalid Ruray
“Dari Aisyah radhiyallahu’anha, bahwasannya beliau berkata: Ya Rasulullah, do’a apakah yang harus aku baca jika aku mendapati lailatul qadr? Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul’afwa fa’fu anniy.”
“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.”
[HR. Ahmad (6/170, 182, 183, 208), At-Tirmidzi (3513), An-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah (872-875) Ibnu Majah (3850), Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (3/338-339), dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dan Asy-Syaikh Syu’aib Al-Arnauth]
Adapun lafaz yang dha’if (lemah) adalah tambahan Kariimun [كريم] setelah ‘Afuwwun [عفو] yang terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi.
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menjelaskan:
“Peringatan: Terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi, setelah ucapan beliau ‘Afuwwun [عفو] tambahan Kariimun [كريم], dan ini tidak ada asalnya sama sekali pada sumber-sumber terdahulu, tidak pula dari yang menukil langsung dari sumber-sumber tersebut. Maka yang nampak bahwa lafaz tersebut mudrajah (sesuatu yang ditambahkan) oleh sebagian pencatat dan pencetak. Karena lafaz tersebut tidak terdapat dalam cetakan Sunan At-Tirmidzi India yang dijadikan acuan oleh Al-Mubaarakfuri (4/264) dan tidak pula pada selain kitab tersebut. Dan diantara yang menguatkan hal itu, bahwa An-Nasai pada sebagian riwayatnya mengeluarkan hadits ini dari jalan yang sama dengan yang dikeluarkan oleh At-Tirmidzi, keduanya dari syaikh mereka berdua, Qutaibah bin Sa’id dengan sanadnya tanpa tambahan tersebut.” [Ash-Shahihah, pada pembahasan hadits no. 3337]
Dan ini adalah taraju' Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah yang sebelumnya menshahihkan lafaz tambahan tersebut dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi (2789)
OK, saya jadi tahu. maturnuwun Mas
BalasHapus