Masih sekitar satu bulan hari itu datang, hari yang ditunggu-tunggu oleh segenap kaum muslimin ahlussunnah di Indonesia. Sebuah acara besar akan hadir di hari tersebut insyaAllah, berlokasi di bantul, negeri ngayogyakarta. Yang jelas acaranya lebih besar dan lebih ditunggu-tunggu dari acara sekelas royal wedding seorang pangeran. bagaimana tidak, Indonesia akan kedatangan tamu istimewa. Tamu tersebut bukanlah pewaris tahta sebuah kerajaan, akan tetapi tamu tersebut adalah para pewaris nabi. Merekalah ulama, pelita ditengah umat islam. Berkata abu muslim al khaulani rahimahullah : "Para ulama dimuka bumi seperti bintang-bintang dilangit. bila bintang-bintang itu tampak, maka orang-orang mengambil petunjuk dengan bintang-bintang itu dan bila bintang-bintang itu tidak terlihat oleh mereka maka mereka menjadi bingung"
Akan hadir insyaAllah para ulama dari negeri penuh ilmu, arab saudi dan yaman :
1. Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri (Madinah)
2. Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie (Yaman)
3. Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri (Kuwait)
4. Asy Syaikh Muhammad Ghalib al-’Umari (Madinah)
Khusus buatku, rencana daurah/pengajian tersebut tidak hanya sekedar menuntut ilmu. Lebih dari itu, muncul sebuah kebahagiaan karna kerinduan yang selama ini hadir dihati akan segera terobati. Rindu berjumpa dengan seorang alim rabbani, yang begitu peduli dengan urusan umat islam. Seorang yang selama ini hanya kudengar lewat ceramah ataupun cerita ustadz dan seorang yang selama ini hanya kubaca lewat karya-karyanya maupun fatwa-fatwanya.
Jika syaikh abdullah almar'ie, syaikh khalid dan syaikh muhammad ghalib hafidzahumullah sudah pernah bertemu beberapa kali tapi ulama ini belum sama sekali kulihat secara langsung. Dialah Asy Syaikh 'Ubaid al jabiri hafidzahullah, seorang ulama besar dari bumi madinah. Selama ini, sosok dan kepribadiannya hanya kuketahui lewat perantara tapi dengan izin Allah Ta'ala satu bulan lagi aku bisa menatap langsung. Bukan karna ghuluw atau berlebih-lebihan tapi kebahagiaan ini muncul akibat kerinduan yang begitu besar untuk dapat berjumpa dengan beliau.
"bukankah kebahagiaan terbesar seseorang adalah detik-detik ketika ia berjumpa dengan orang yang dirindukannya"
Sekarang beliau berumur 74 tahun, dan dari yang kuketahui beliau telah menginfakan hidupnya dalam dakwah dijalan Allah Ta'ala. Karna itulah beliau telah mendapat pujian dari para ulama, salah satunya dari seorang ahli hadits yang masih hidup pada zaman ini, bermukim di mekkah, begitu disegani oleh umat islam dan para ulama yang lain, dialah syaikh rabi' bin hadi al madkhali hafidzahullah. Beliau ditanya oleh sejumlah pemuda dari kota manchester: apa pendapat anda tentang syaikh 'ubaid al jabiri? apakah beliau bukan seorang alim dan hanya penuntut ilmu biasa saja?..maka syaikh rabi menjawab: Barangsiapa yang mencela beliau dan mengatakannya bodoh maka orang ini telah menempuh jalan setan dan mengikuti pola-pola hizbiyyah dalam mencela ulama. Syaikh ubaid termasuk ulama yang terkenal dengan sikap wara', zuhud dan berkata kebenaran..baarakallahu fiikum. (kabar tazkiyah/pujian syaikh rabi ini aku dapatkan dari ustadz muhammad yahya hafidzahullah)
Ayo kawan, kita ramaikan rumahnya Allah Ta'ala, tepatnya di masjid agung manunggal bantul. Kita niatkan untuk mengambil mutiara-mutiara ilmu dari para ulama yang akan hadir. Ini merupakan nikmat yang besar, karna seharusnya kita sebagai penuntut ilmu yang mendatangi ulama tapi alhamdulillah justru ulama yang akan mendatangi kita. Kita bisa lihat langsung wajah para pewaris nabi, bisa mendengar langsung mutiara hikmahnya dan tentunya berbahagia dengan janjinya Allah Ta'ala melalui lisan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wassalam:
"barangsiapa melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu maka Allah Ta'ala akan memudahkan baginya jalan menuju surga"
"tidaklah sebuah kaum berkumpul dirumah dari rumah-rumahnya Allah Ta'ala, mereka mebaca kitabnya Allah dan saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka diliputi rahmat, mereka dikelilingi para malaikat dan Allah Ta'ala akan Menyebut-nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisNya"
(dua hadits diriwayatkan imam muslim rahimahullah dari abu hurairah radhiyallahu 'anhu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar