"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekedar melewati jalan (musafir)"
Minggu, 23 September 2012
MEREKA MENGHINA MANUSIA TERBAIK
"Dan sesungguhnya engkau (muhammad) benar-benar berada berada diatas budi pekerti yang tinggi" (Al Qalam : 4)
Sudah menjadi sunnatullah perseteruan antara kebenaran dan kebatilan, kekufuran dan keimanan. Allah berfirman, “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS. 6:112)
Begitu pula pelecehan, cercaan dan makian. Ini semua telah menimpa Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi Wasallam semasa hidupnya. Berbagai macam tuduhan dusta dialamatkan oleh kelompok kafir Quraisy kepada sosok agung, sang Nabi pilihan. Allah berfirman, “Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan.” (QS. 15:97)
Mereka menuduh beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai ‘dukun’, ‘orang gila’, ‘penyair’. Mereka juga menuduhnya ‘penyihir’, ‘pendusta’. “dan mereka berkata:"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?" (QS. 37:36)
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata :"ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta". (QS. 38:4)
Maka jangan Anda heran terhadap tingkah polah kaum yang memiliki sejarah gelap seperti mereka.
Satu hal yang perlu diketahui: celaan, cercaan dan penghinaan kepada sosok yang mulia tidak akan menjadikan manusia-manusia rendahan itu terhormat. Dan celaan tersebut juga tidak menjadikan sosok mulia, manusia pilihan, Muhammad bin Abdillah Sang Utusan Allah menjadi hina. Karena beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah sosok paling mulia yang Allah Ta’aala sendiri puji dari atas langit yang tujuh dengan firmanNya seperti pada surat al qalam ayat 4.
Sa’d bin Hisyam mengisahkan, “Suatu hari aku mendatangi ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dan mengatakan; “Sampaikanlah padaku bagaimana akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam?” Maka ‘Aisyah berkata; “Akhlak beliau adalah Al Qur’an. Bukankah kamu membaca Al Qur’an?! “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas budipekerti yang agung.”
‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang paling beliau cintai bercerita. “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bukan orang yang kotor dan suka bicara kotor dan beliau bukan orang yang suka berteriak di pasar dan tidak membalas (kejahatan) dengan kejahatan akan tetapi beliau suka memaafkan dan melupakan.” HR. Tirmidzi dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al Albani.
“Beliau tidak pernah memukul dengan tangannya suatu apa pun, kecuali kalau berjihad fi sabilillah. Dan beliau tidak memukul pelayan tidak pula perempuan. HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al Albani dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha.
Selain itu Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu juga menceritakan. “Dahulu aku melayani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sepuluh tahun lamanya. (Selama itu) aku tidak pernah mendengar beliau mengatakan terhadap apa yang aku perbuat “kenapa kamu lakukan itu” (dan sebaliknya) terhadap apa yang tidak aku lakukan “kenapa kamu tidak kerjakan itu”. Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan aku tidak pernah menyentuh pakaian wol atau sutra atau apa pun yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dan (hidung)ku tidak pernah mencium wangi kesturi atau minyak wangi yang lebih harum dari keringat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. HR. Muslim
Nukilan-nukilan ini hanyalah sekelumit dari luasnya budipekerti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kami kutip sebagai contoh sekaligus penggugah bagi setiap muslim bahwa mempelajari sejarah beliau, mengikuti sunnah/ajarannya adalah merupakan pembelaan paling besar terhadap beliau dan memberikan efek positif kepada ummat sekaligus pukulan telak bagi semua musuh-musuh Islam dimana pun mereka berada.
Sungguh Allah telah menganugerahkan kepada ummat ini hidayah dengan diturunkan kepada mereka Al Qur’an. Sebuah kitab yang Allah jadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam segala situasi dan keadaan. Andaikan ummat ini konsisten dalam berpedoman kepadanya pastilah kebahagiaan dan kedamaian yang akan mereka raih, bukan selainnya.
Akan tetapi jauhnya mereka (muslimin) dari petunjuk ini menjadikan mereka terjerumus ke dalam jerat-jerat syaithan yang membinasakan. Seperti peristiwa yang terjadi belum lama ini. Ummat Islam di banyak negara rama-ramai berdemonstrasi memprotes pembuatan film yang melecehkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hingga mengakibatkan jatuhnya banyak korban dan kerugian dari pihak kaum muslimin sendiri. Bahkan dipakistan, 19 jiwa telah kehilangan nyawanya.
Sangat disayangkan, kerusuhan antara demonstran dengan aparat keamanan terjadi dimana-mana. Padahal, demonstran seorang muslim dan aparat pun seorang muslim. Bukankah ini justru membuat mereka tersenyum?. Kita mencintai Rasulullah, kita pun cemburu bahkan murka ketika Rasulullah dihina. Tapi jangan sampai kebencian tersebut justru membuat kita berbuat dzalim, lawanlah para pencaci itu dengan cara mengikuti dan mengamalkan seluruh petunjuk yang telah diajarkan Rasulullah. Dan cara inilah yang sebenarnya menjadi pukulan telak bagi semua musuh-musuh kita.
Sumber : Ustadz Ja'far Shalih-semoga Allah Menjaganya-, dengan sedikit tambahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kabar terakhir yang aku baca, katanya bioskop tmpt memutar film tsb d amrik, terbelah menjad dua krn gempa, tp kebenran berita ini memang msh meragukan. tapi satu hal yg pst bahwa kebenarn akan selalu mengalahkan kebathilan... ia kan???
BalasHapusya benar sekali mba, mereka justru akan hancur dengan makar-makar mereka sendiri
Hapusdan ternyata masih banyak serialnya tu, ada gambar kartun yang menghina, merajalela. maunya apa ya mereka ini?
BalasHapusBiarin aja pak, hinaan itu tidak menjadikan mereka jadi manusia mulia, malah sebaliknya menjadikan mereka tambah hina
Hapus